BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Maksud
dan Tujuan Penelitan
Kita disini juga telah diajarkan untuk mengetahui
bagaimana luasnya cakrawala kehidupan yang pada kenyataannya sedang kita
jalani. Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang langka atau jarang kita dengar.
Tetapi, karena kesadaran serta tingkat kepedulian yang rendah, membuat hal ini
terlihat sepele. Hal itu adalah kurangnya rasa belas kasih serta balas budi
terhadap kedua orang tua, terutama ibu. Ya, memang benar sosok kedua orang tua
tidak pernah meminta balas budi si anak. Namun si anak tentu akan salah, saat
semua hasil jerih payah serta pengorbanan kedua orang tuanya tidak dihargai.
Orang tua memang tidak pernah
mempermasalahkan hal tersebut. Akan tetapi, apa salah jika kita menyadari seberapa besar pengorbanan mereka terhadap kita? Tidakkah ada rasa ingin membalas kebaikan mereka di dalam benak seorang anak itu? Semua akan terlihat jelas, diamana letak kesalahan seorang anak yang akan digambarkan dalam kisah hidup keluarga Restiana.
1.2.
Tentang Buku
Judul Buku : Jangan
Buang Ibu, Nak...
Nama Pengarang : Wahyu Derapriyangga.
Nama Penerbit : Wahyu
Qolbu.
Tahun Terbit : 2014.
Jumlah Halama : 209.
Harga Buku :
Rp 38000,00.-
BAB II
LAPORAN ISI BUKU
2.1.
Sinopsis
Restiana tidak mengerti mengapa anak-anaknya tega
mengantarkan ia ketempat ini. Tempat dimana Restiana tidak lagi menemukan
kehangatan keluarga. Sunyi,dingin,dan tanpa setitikpun gairah hidup. Ya, inilah
PANTI JOMPO! Tempat dimana para anak menitipkan orang tuanya karena enggan
merawatnya. Tempat dimana para anak yang sibuk sehingga memilih tempat terbaaik
ini. Dimana para lansia tidak dapat mengganggu kesibukannya dan kebahagiaan
mereka. Di tempat ini Restiana menghitung hari menanti maut datang menjemput.
Kini tidak hanya fisik Restiana yang semakin rapuh akibat serangan stroke.
Melainkan hatinya juga yang telah hancur karena menghadapi kenyataan bahwa ia
telah dibuang oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang telah ia besarkan dengan
darah dan air mata tetapi balasannya dengan perlakuan mereka yang seperti ini.
Apa salah Restiana? Mengapa disaan ia telah tua dan rapuh ia butuh perhatian
dan kasih sayang dari anak-anaknya tetapi dia malah mendapatkan perlakuan
seperti ini dibuang di panti jompo. Restiana berfikir apa perjuangan dia selama
ini kurang untuk membahagiakan anaknya sehingga anaknya tega membuang Restiana
ke panti jompo. Perjuangan Restiana hanya ingin dibalas dengan cara pada saat
ia tua ia ingin anaknya mengurus ibunya yang telah renta,dan ia menginginkan ketika
ia sudah meninggal anaknya berada disampingnya,tetapi kenyataannya sampai
Restiana menghembuskan napas terakhirnya tidak ada seorang anak pun yang
menjenguknya.
2.2.
Unsur Intrinsik
Judul :
Jangan Buang Ibu, Nak.
Tema :
Perjuangan seorang ibu untuk menghidupkan ketiga anaknya
sendiri
Latar :
1.
Jakarta
2.
Monas
3.
Rumah sakit
4.
Bogor
5.
Bengkulu
6.
Yogyakarta
7.
Aceh
8.
Panti jompo
Pengarang : Wahyu Derapriyangga.
Amanat :
jangan menyia-nyiakan perjuangan orang tua yang sudah
susah payah untuk berjuang menghidupi dan berusaha membahagiakan anak-anaknya
sampai titik darah penghabisan. Jadilah anak yang tau balas budi kepada orang
tua.
Tokoh :
Ibu Restiana, Suami Ibu Restiana, Sulung, Tengah, Bungsu,
Wulan, Bu Sumi, Suami Bu Sumi, Kedua Orang Tua Wulan, Euis, Suami Bungsu.
Alur :
Maju mundur.Alur maju karena pada cerita di awal novel
menceritakan ketika ibu Restiana telah di panti jompo. Alur mundur karena
menceritakan tentang perjuangan ibu Restiana menghidupkan anak-anaknya
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan kisah yang telah kami baca yang berjudul
“Jangan Buang Ibu, Nak.” Menggambarkan sikap seorang anak yang tidak tahu
terimakasih kepada ibunya, kasih sayang yang telah diberikan oleh ibunya kepada
ketiga anaknya tidak berbalas baik,hal ini yang membuat ibu Restiana tidak
mengerti mengapa semua kebaikan yang ia lakukan tetapi anaknya malah
membuangnya ke panti jompo. Novel yang dikarang oleh Wahyu Derapriyangga yang
berjumlah 209 halaman.
3.2.
Saran
Dengan membaca novel ini semoga sang pembaca bisa menjadi
seorang anak yang berbakti kepada orang tua, dan bisa menghargai kerja keras
seorang ibu untuk menghidupi dan mencapai kesuksesan anaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar