Jumat, 13 Maret 2015

LAPORAN RESENSI BUKU "JANGAN BUANG IBU, NAK.."


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Maksud dan Tujuan Penelitan
Kita disini juga telah diajarkan untuk mengetahui bagaimana luasnya cakrawala kehidupan yang pada kenyataannya sedang kita jalani. Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang langka atau jarang kita dengar. Tetapi, karena kesadaran serta tingkat kepedulian yang rendah, membuat hal ini terlihat sepele. Hal itu adalah kurangnya rasa belas kasih serta balas budi terhadap kedua orang tua, terutama ibu. Ya, memang benar sosok kedua orang tua tidak pernah meminta balas budi si anak. Namun si anak tentu akan salah, saat semua hasil jerih payah serta pengorbanan kedua orang tuanya tidak dihargai. Orang tua memang tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Akan tetapi, apa salah jika kita menyadari seberapa besar pengorbanan mereka terhadap kita? Tidakkah ada rasa ingin membalas kebaikan mereka di dalam benak seorang anak itu? Semua akan terlihat jelas, diamana letak kesalahan seorang anak yang akan digambarkan dalam kisah hidup keluarga Restiana.

1.2.         Tentang Buku
Judul Buku                  : Jangan Buang Ibu, Nak...
Nama Pengarang         : Wahyu Derapriyangga.
Nama Penerbit : Wahyu Qolbu.
Tahun Terbit                : 2014.
Jumlah Halama            : 209.
Harga Buku                 : Rp 38000,00.-

BAB II
LAPORAN ISI BUKU

2.1.                     Sinopsis
Restiana tidak mengerti mengapa anak-anaknya tega mengantarkan ia ketempat ini. Tempat dimana Restiana tidak lagi menemukan kehangatan keluarga. Sunyi,dingin,dan tanpa setitikpun gairah hidup. Ya, inilah PANTI JOMPO! Tempat dimana para anak menitipkan orang tuanya karena enggan merawatnya. Tempat dimana para anak yang sibuk sehingga memilih tempat terbaaik ini. Dimana para lansia tidak dapat mengganggu kesibukannya dan kebahagiaan mereka. Di tempat ini Restiana menghitung hari menanti maut datang menjemput. Kini tidak hanya fisik Restiana yang semakin rapuh akibat serangan stroke. Melainkan hatinya juga yang telah hancur karena menghadapi kenyataan bahwa ia telah dibuang oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang telah ia besarkan dengan darah dan air mata tetapi balasannya dengan perlakuan mereka yang seperti ini. Apa salah Restiana? Mengapa disaan ia telah tua dan rapuh ia butuh perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya tetapi dia malah mendapatkan perlakuan seperti ini dibuang di panti jompo. Restiana berfikir apa perjuangan dia selama ini kurang untuk membahagiakan anaknya sehingga anaknya tega membuang Restiana ke panti jompo. Perjuangan Restiana hanya ingin dibalas dengan cara pada saat ia tua ia ingin anaknya mengurus ibunya yang telah renta,dan ia menginginkan ketika ia sudah meninggal anaknya berada disampingnya,tetapi kenyataannya sampai Restiana menghembuskan napas terakhirnya tidak ada seorang anak pun yang menjenguknya.



2.2.                     Unsur Intrinsik
Judul             : Jangan Buang Ibu, Nak.
Tema              :
Perjuangan seorang ibu untuk menghidupkan ketiga anaknya sendiri
Latar             :
1.               Jakarta
2.               Monas   
3.               Rumah sakit
4.               Bogor
5.               Bengkulu
6.               Yogyakarta
7.               Aceh
8.               Panti jompo
Pengarang     : Wahyu Derapriyangga.
Amanat                     :
jangan menyia-nyiakan perjuangan orang tua yang sudah susah payah untuk berjuang menghidupi dan berusaha membahagiakan anak-anaknya sampai titik darah penghabisan. Jadilah anak yang tau balas budi kepada orang tua.
Tokoh                        :
Ibu Restiana, Suami Ibu Restiana, Sulung, Tengah, Bungsu, Wulan, Bu Sumi, Suami Bu Sumi, Kedua Orang Tua Wulan, Euis, Suami Bungsu.
Alur               :
Maju mundur.Alur maju karena pada cerita di awal novel menceritakan ketika ibu Restiana telah di panti jompo. Alur mundur karena menceritakan tentang perjuangan ibu Restiana menghidupkan anak-anaknya


BAB III
PENUTUP


3.1.                     Kesimpulan
Berdasarkan kisah yang telah kami baca yang berjudul “Jangan Buang Ibu, Nak.” Menggambarkan sikap seorang anak yang tidak tahu terimakasih kepada ibunya, kasih sayang yang telah diberikan oleh ibunya kepada ketiga anaknya tidak berbalas baik,hal ini yang membuat ibu Restiana tidak mengerti mengapa semua kebaikan yang ia lakukan tetapi anaknya malah membuangnya ke panti jompo. Novel yang dikarang oleh Wahyu Derapriyangga yang berjumlah 209 halaman.

3.2.                     Saran
Dengan membaca novel ini semoga sang pembaca bisa menjadi seorang anak yang berbakti kepada orang tua, dan bisa menghargai kerja keras seorang ibu untuk menghidupi dan mencapai kesuksesan anaknya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar